Senin, 23 Oktober 2017

Keberbakatan

Pengertian Keberbakatan
Menurut Renzulli keberbakatan merupakan keterpaduan yang bersinergi antara inteligensi (di atas rata-rata /IQ>120), kreativitas yang tinggi dan pengikatan diri terhadap tugas.
Menurut Clark keberbakatan adalah konsep yang berakar secara biologis dari otak dan merupakan integrasi yang terakselerasikan dari fungsi otak itu. Hal itu mencakup penginderaan fisik, emosi, kognisi dan intuisi.
Menurut Pressey (1995) berpendapat bahwa keberbakatan pada anak merupakan hasil bimbingan dan latihan yang kontinu sejak dini. Keberbakatan merupakan suatu kesempatan untuk maju dan berkembang sesuai kecepatan pada anak.
Menurut Terman (dalam Fawzia 2000) anak berbakat adalah anak yang secara global menguasai semua mata pelajaran dan bahkan berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi diusia yang sangat muda.

Ciri-ciri Anak Berbakat
Kriteria keberbakatan menurut Renzulli adalah sebagai berikut :
1.      Kriteria pertama : mempunyai inteligensi tinggi atau IQ diatas rata-rata (>120).
2.      Kriteria kedua : mempunyai kreativitas yang tinggi ditandai dengan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru.
3.      Kriteria ketiga : mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang ditandai dengan ketekunan dan keuletan.
Ciri-ciri berikut ini merupakan ciri-ciri keberbakatan intelektual yang disusun oleh Utami Munandar berdasarkan Kuesioner Penilaian Ciri-ciri anak berbakat yang diisi oleh Guru Kelas pada tahun 1982, meliputi :
a.       Ciri-ciri Intelektual :
1.      Mudah menangkap pelajaran.
2.      Ingatan baik.
3.      Perbendaharaan kata luas.
4.      Penalaran tajam (berfikir logis-kritis, memahami hubungan sebab akibat).
5.      Daya konsentrasi baik (perhatian tidak mudah teralihkan).
6.      Menguasai banyak bahan tentang macam-macam topik.
7.      Senang dan sering membaca.
8.      Ungkapan diri lancar dan jelas.
9.      Pengamat yang cermat.
10.  Senang mempelajari kamus, peta, ensiklopedi.
11.  Cepat memecahkan soal.
12.  Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan.
13.  Cepat menemukan asas dalam suatu uraian.
14.  Mampu membaca pada usia lebih muda.
15.  Daya abstrak tinggi.
16.  Selalu sibuk menangani berbagai hal.

b.      Ciri-ciri Kreativitas :
1.      Dorongan ingin tahu besar.
2.      Sering mengajukan pertanyaan yang baik.
3.      Memberi banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
4.      Bebas dalam menyatakan pendapat.
5.      Mempunyai rasa keindahan.
6.      Menonjol dalam salah satu bidang seni.
7.      Mempunyai pendapat sendiri dan mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain.
8.      Rasa humor tinggi.
9.      Daya imajinasi kuat.
10.  Keaslian (originaly) tinggi (tampak dalam ungkapan, gagasan, karangan, dan sebagainya.
11.  Dapat bekerja sendiri
12.  Senang mencoba hal-hal baru.
13.  Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
c.       Ciri-ciri Motivasi :
1.      Tekun menghadapi tugas.
2.      Ulet terhadap kesulitan.
3.      Tidak memerlukan dorongan dari pihak luar untuk berprestasi.
4.      Ingin mendalami bidang pengetahuan yang diberikan kepadanya.
5.      Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin.
6.      Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah.
7.      Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
8.      Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya.
9.      Mengejar tujuan jangka panjang.
10.  Senang mencari dan memecahkan soal-soal.



Daftar pustaka :
Basuki, Heru, A.M. (2005). Kreatifitas, Keberbakatan, Intelektual Dan Faktor-Faktor Pendukung Dalam Pengembangannya.  Jakarta : Universitas Gunadarma.
Akbar, Reni. & Hawadi. (2001). Psikologi Perkembangan Anak : Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
Seniawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Brbakat. Jakarta : PT Garsindo.

Sabtu, 07 Oktober 2017

JURNAL PRIBADI

Menurut wikipedia Memasak adalah kegiatan menyiapkan makanan untuk dimakan dengan cara memanaskan pada bahan makanan agar bahan makanan tersebut bisa dikonsumsi. Memasak terdiri dari berbagai macam metode, teknik, peralatan, dan kombinasi bumbu dapur untuk mengatur rasa memudahkan makanan untuk dicerna dan mengubah makanan dari segi warna, rupa, rasa, tekstur, penampilan dan nilai nutrisi. Tapi menurut diri saya sendiri memasak buka sekedar menyiapkan makanan atau mengolah makanan agar bisa dikonsumsi, memasak adalah sebuah kegiatan yang sangat menyenangkan dimana kita bisa berkreatifitas didalamya. Seperti mengolah bahan makanan dengan cara yang tidak biasa digunakan untuk mengolah bahan tersebut. Membuat rasa yang berbeda atau bahkan rasa baru kedalam masakan yang kita masak, mengganti salah satu bahan yang harusnya digunakan tetapi sulit di dapatkan. Cara penyajian yang selalu bisa dikreasikan untuk menambah selera ketika memakannya. Itulah yang membuat saya tertarik dengan memasak dimana kreatifitas selalu di uji ketika mencoba memasak resep baru.
Apapun hasil masakan yang sudah saya hasilkan, baik hasilnya berhasil atau tidak saya selalu menikmatinya. Belajar memasak saya lakukan mulai dari menonton acara-acara masak di televisi, melihat video masak di youtube, atau membaca-baca resep masakan di google. Kemudahan itu saya manfaatkan untuk membuat pengetahuan saya selalu bertambah tentang dunia masak-memasak. Saya sendiri memiliki cita-cita suatu hari nanti bisa belajar memasak secara formal, bukan untuk mengejar gelarnya tapi memang saya sangat menyukai memasak. Dan tidak menutup kemungkinan mungkin nanti setelah selesai dibangku kuliah saya akan belajar memasak secara formal. Banyak hal yang membuat saya terinspirasi memasak, salah satunya adalah ketika saya melihat acara perlombaan memasak dimana pesertanya ada yang masih berusia 7 tahun. Meskipun usianya terbilang sangat muda dan dengan ukuran tubuh yang masih kecil dan terlihat sedikit kerepotan tetapi dia tetap terlihat sangat menikmati waktu dia memasak dan memberikan makanannya ke depan dewan juri.
Meskipun saya hanya melakukan hobi itu ketika memiliki waktu senggang disela-sela kegiatan saya mengerjakan tugas sebagai mahasiwa. Dan saya masih dalam tahap belajar memasak, tetapi saya suka mencoba berbagai resep baru yang menarik perhatian saya. Mulai dari masakan dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah di dapat, sampai masakan dengan bahan-bahan dan bumbu yang lumayan banyak dan sedikit rumit dalam prosen memasaknya. Saya juga berencana mengembangkan hobi saya ini menjadi hobi yang serius dan menghasilkan, dengan membuat sebuah usaha dibidang makanan. Dan semoga rencana itu dapat saya realisasikan dimasa yang akan datang, saya akan sangat senang jika hal tersebut bisa saya wujudkan, dimana saya bisa usaha dari hobi saya. Dan untuk sekarang sambil membuat rencana tersebut saya akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, seperti menabung untuk modal usaha, belajar memanajemen, dan yang paling penting adalah belajar memasak dan mengembangkan kreatifitas membuat resep-resep baru, dan mecoba resep masakan daerah yang terkenal di indonesia yang menjadi ciri khas suatu daerah, misalnya saya gudeg yang menjadi ciri khas dari Yogyakarta, dan masih banyak masakan lainya.
Bagi saya memasak juga merupakan cara saya mengungkapkan rasa sayang saya kepada orang-orang terdekat yang saya sayangi. Dan saya juga bisa memperbaiki masakan saya dengan mendengar saran dan kritik setelah mereka mencoba masakan yang saya buat. Memasak juga membuat saya merasa senang, sehingga membuat kekebalan tubuh saya meningkat karena ketika memasak saya merasa senang dan membuat hormon endorfin keluar. Memasak bukan hanya soal cita rasa atau penampilan dari masakan tersebut, tetapi ada pesan dan sejarah didalamnya yang menjadi alasan dari lahirnya suatu resep masakan.






Jumat, 06 Oktober 2017

TOKOH BERBAKAT DAN KREATIF

Rd. Wawan Dewantara dan Rd.Sari Sutarsih Dewantara Putri



Rd. Wawan Dewantara lahir di Bogor pada tanggal 9 April 1945, beliau merupakan seniman besar yang berkiprah dibidang pedalangan dan seni tari. Darah seni yang ada pada Raden Wawan Dewantara juga mengalir pada anak dan cucunya. Salah satu anaknya yang mewarisi darah seni yaitu Rd. Sari Sutarsih Dewantara Putri yang lahir di Bogor 5 Juni 1986. Yang merupak guru tari saya ketika saya duduk di bangku SMA. Raden Wawan dewantara dan anaknya merupakan tokoh yang berbakat dan kreatif dalam bidang kesenian. Raden Wawan Dewantara tidak hanya ahli dalam menari, tetapi juga ahli dalam memainkan alat musik kesenian daerah seperti kendang, beliau dapat juga menjadi seorang dalang. Anaknya pun, Sari Dewantara merupakan seorang yang berbakat, dimana bisa menarikan tarian daerah dan bisa menciptakan tarian modern. Tidak hanya itu, Sari Dewantara juga pandai menyanyi. Dari bakat yang dimiliki Raden Wawan Dewantara sendiri telah banyak menerima penghargaan, salah satunya di tingkat Provinsi Jawa Barat. Di usia beliau yang telah menginjak 72 tahun itu, beliau masih aktif  mengajar kesenian bersama anaknya Rd. Sari Sutarsih Dewantara Putri. Dan mengisi acara adat, seperti upacara adat di pesta pernikahan. 

Mereka berdua merupakan tokoh yang berbakat dan kreatif bagi saya, karena dengan bakat dan kreatifitas yang mereka miliki dan kecintaan terhadap kesenian daerah membuat mereka berdua bukan hanya melestarikan kebudayaan, tetapi membuat banyak yang termotivasi dari mereka berdua untuk melestarikan kesenian terutama seni taribukan hanya dari kalangan orang indonesia sendiri, tetapi ada yang dari luar negeri yang pernah ikut belajar menari. Salah satu orang yang termotivasi yaitu saya sendiri. Saya sangat merasa beruntung memiliki dua orang guru tari yang sangat luar biasa. Yang secara turun temurun mewarisi kesenian. Ketika menjadi murid mereka, saya tidak hanya diajarkan tentang gerakan tari, tetapi arti dan makna disetiap gerakan yang tercipta. Sehingga membuat penjiwaan lebih mudah keluar ketika menari, bukan hanya sekedar gerak yang memiliki nilai keindahan yang terlihat ketika menari. Beliau dan anaknya Ini membuat saya termotivasi untuk belajar kesenian tari daerah. Didalam psikologi sendiri, ada teori motivasi dimana dorongan timbul karena dua faktor yaitu internal dan eksternal. Dimana motivasi yang saya dapatkan datangnya dari faktor eksternal, yaitu dari guru tari saya. 
Teori Psikologi

Menurut Plotnik, motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologis yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu. Seorang yang termotivasi menunjukan tiga ciri yang pertama yaitu :
a.      Seseorang terdorong berbuat atau melaksanakan suatu kegiatan.
b.      Seseorang langsung mengarahkan energi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

c.        Seseorang mempunyai intensitas perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu.

Teori Motivasi, yaitu :
1.        Teori Dorongan
Mengatakan bahwa perilaku didorong kearah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state). Bila kondisi dorongan itu muncul individu didesak untuk berperilaku dengan cara yang sedemikian rupa.
2.       Teori Insentif
Memberi tekanan pada perilaku yang dimotivasi oleh insentif. Pada teori insentif, individu mengharapkan kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut insentif positif, dan menghindari insentif negatif.
3.       Teori Proses-terbalik
Pada teori motivasi ini seseorang mendapatkan kenikmatan sesudah menghadapi tantangan.
4.       Teori Optimal
Teori ini berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Misalnya seseorang yang memiliki waktu luang yang banyak akan mengalami kebosanan, dan selanjutnya ia akan mencari kesibukan sampai ke level optimal.

Tujuan yang bisa dicapai dalam motivasi bisa bersifat positif dan negatif. Bersifat positif bila tujuanya adalah untuk mengejar atau mencapai sesuatu misalnya kegembiraan, kebahagiaan, ketenangan, kesegaran, kesehatan, kesejukan. Dan yang bersifat negatif kalau tujuannya adalah ingin menghindari atau menolak yang tidak menyenangkan. Saya terdorong untuk mempelajari seni tari setelah melihat guru saya menunjukkan sebuah tari klasik dan tari jaipong yang gerakan serta iramanya sangat mengagumkan dan itu merupakan faktor pemicu (driving state), yang membuat saya ingin belajar menari dan menarikan tarian tersebut, hal ini merupakan alat untuk mencapai tujuan (instrumental behaviour) yang membuat saya merasa bangga dan senang jika saya bisa menguasai tarian klasik dan jaipong tersebut yang menjadi tujuan dar saya (goal). Motivasi yang saya rasakan merupakan motivasi yang tujuanya bersifat positif, dimana saya ingin mencapai suatu hal yaitu menguasai tarian klasik dan jaipong yang bisa membuat saya merasa bahagia.


Sumber :
Basuki Heru, A.M. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma