Rd. Wawan Dewantara dan Rd.Sari Sutarsih Dewantara
Putri
Rd.
Wawan Dewantara lahir di Bogor pada tanggal 9 April 1945, beliau merupakan seniman
besar yang berkiprah dibidang pedalangan dan seni tari. Darah seni yang
ada pada Raden Wawan Dewantara juga mengalir pada anak dan cucunya. Salah satu
anaknya yang mewarisi darah seni yaitu Rd. Sari Sutarsih Dewantara Putri yang
lahir di Bogor 5 Juni 1986. Yang merupak guru tari saya ketika saya duduk di
bangku SMA. Raden Wawan dewantara dan anaknya merupakan tokoh yang berbakat dan
kreatif dalam bidang kesenian. Raden Wawan Dewantara tidak hanya ahli dalam
menari, tetapi juga ahli dalam memainkan alat musik kesenian daerah seperti
kendang, beliau dapat juga menjadi seorang dalang. Anaknya pun, Sari Dewantara
merupakan seorang yang berbakat, dimana bisa menarikan tarian daerah dan bisa
menciptakan tarian modern. Tidak hanya itu, Sari Dewantara juga pandai menyanyi.
Dari bakat yang dimiliki Raden Wawan Dewantara sendiri telah banyak menerima
penghargaan, salah satunya di tingkat Provinsi Jawa Barat. Di usia beliau yang
telah menginjak 72 tahun itu, beliau masih aktif mengajar kesenian bersama anaknya Rd. Sari Sutarsih
Dewantara Putri. Dan mengisi acara adat, seperti upacara adat di pesta
pernikahan.
Mereka
berdua merupakan tokoh yang berbakat dan kreatif bagi saya, karena dengan bakat
dan kreatifitas yang mereka miliki dan kecintaan terhadap kesenian daerah
membuat mereka berdua bukan hanya melestarikan kebudayaan, tetapi membuat
banyak yang termotivasi dari mereka berdua untuk melestarikan kesenian terutama
seni taribukan hanya dari kalangan orang indonesia sendiri, tetapi ada yang
dari luar negeri yang pernah ikut belajar menari. Salah satu orang yang termotivasi
yaitu saya sendiri. Saya sangat merasa beruntung memiliki dua orang guru tari yang
sangat luar biasa. Yang secara turun temurun mewarisi kesenian. Ketika menjadi
murid mereka, saya tidak hanya diajarkan tentang gerakan tari, tetapi arti dan
makna disetiap gerakan yang tercipta. Sehingga membuat penjiwaan lebih mudah
keluar ketika menari, bukan hanya sekedar gerak yang memiliki nilai keindahan
yang terlihat ketika menari. Beliau dan anaknya Ini membuat saya termotivasi
untuk belajar kesenian tari daerah. Didalam psikologi sendiri, ada teori
motivasi dimana dorongan timbul karena dua faktor yaitu internal dan eksternal.
Dimana motivasi yang saya dapatkan datangnya dari faktor eksternal, yaitu dari
guru tari saya.
Teori Psikologi
Menurut
Plotnik, motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologis yang
menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu
tertentu. Seorang yang termotivasi menunjukan tiga ciri yang pertama yaitu :
a.
Seseorang terdorong berbuat atau
melaksanakan suatu kegiatan.
b.
Seseorang langsung mengarahkan
energi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
c.
Seseorang mempunyai intensitas
perasaan yang berbeda tentang pencapaian tujuan itu.
Teori
Motivasi, yaitu :
1.
Teori Dorongan
Mengatakan
bahwa perilaku didorong kearah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state). Bila kondisi dorongan
itu muncul individu didesak untuk berperilaku dengan cara yang sedemikian rupa.
2.
Teori Insentif
Memberi
tekanan pada perilaku yang dimotivasi oleh insentif. Pada teori insentif,
individu mengharapkan kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut insentif
positif, dan menghindari insentif negatif.
3.
Teori Proses-terbalik
Pada
teori motivasi ini seseorang mendapatkan kenikmatan sesudah menghadapi
tantangan.
4.
Teori Optimal
Teori
ini berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Misalnya
seseorang yang memiliki waktu luang yang banyak akan mengalami kebosanan, dan
selanjutnya ia akan mencari kesibukan sampai ke level optimal.
Tujuan
yang bisa dicapai dalam motivasi bisa bersifat positif dan negatif. Bersifat
positif bila tujuanya adalah untuk mengejar atau mencapai sesuatu misalnya
kegembiraan, kebahagiaan, ketenangan, kesegaran, kesehatan, kesejukan. Dan yang
bersifat negatif kalau tujuannya adalah ingin menghindari atau menolak yang
tidak menyenangkan. Saya terdorong untuk mempelajari seni tari setelah melihat
guru saya menunjukkan sebuah tari klasik dan tari jaipong yang gerakan serta
iramanya sangat mengagumkan dan itu merupakan faktor pemicu (driving state), yang membuat saya ingin
belajar menari dan menarikan tarian tersebut, hal ini merupakan alat untuk
mencapai tujuan (instrumental behaviour)
yang membuat saya merasa bangga dan senang jika saya bisa menguasai tarian
klasik dan jaipong tersebut yang menjadi tujuan dar saya (goal). Motivasi yang saya rasakan merupakan motivasi yang tujuanya
bersifat positif, dimana saya ingin mencapai suatu hal yaitu menguasai tarian
klasik dan jaipong yang bisa membuat saya merasa bahagia.
Sumber :
Basuki Heru, A.M. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Universitas
Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar