Minggu, 29 November 2015

Biografi singkat Penyanyi Keroncong Legendaris Gesang

Gesang




Gesang dilahirkan pasa tanggal 1 oktober 1917, dengan nama lengkap Gesang Martohartono ,adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, kehilangan ibu kandungnya pada usia 5 tahun , dan hanya sempat mendapatkan pendidikan formal di Sekolah Rakyat Ongko Loro sampai kelas 5. Pada tahun 1935 ia memulai karirnya sebagai vikalis di klub MARKO (Marsudi Agawe Rukun Kesenian dan Olahraga, sambil menciptakan lagu. Lagu pertama yang ia ciptakan adalah Kr. Piatu, lagu ini sebagai ungkapan hati seorang anak yang kehilangan ibunya semasa balita. Lalu pada tahun berikutnya ia menciptakan lagu yang berjudul Kr.Roda Dunia.
Pada tahun 1940, suatu senja di tepi Bengawan Solo yang indah, setelah mengamati sungai Solo yang sangat akrab dan melekat dengan batinnya seorang Gesang, datanglah insprasi bergelora dan bergejolak dalam jiwa seninya, sebuah lagu yang kemudian membawa ketenaran dan keharuman , jugaa kebanggan, baik bagi kota Solo maupun bangsa Indonesia, sebuah lagu yang terkenal di seluruh dunia,yaitu lagu “Bengawan Solo”.
Lagu “Bengawan Solo terutama sangat disukai oleh masyarakat Tiongkok dan Jepang, sehingga ia sempat berkunjung ke Tiongkok dan Korea Utara bersama misi kesenian Indonesia pada tahun 1963, kemudian berturut-turut pada tahun 1988,1990,1991 dan 1994 mendapat undangan untuk memperkenalkan musik keroncong di Jepang. Terakhir pada tahun 1996 ia bersama rombongan Delegasi Kesenian PT. Gema Nada Pertiwi mendapatkan kehormatan untuk tampil dalam acara khusus untuk dirinya “Malam Bengawan Solo” di Shanghai, Tiongkok selama dua malam. 
Sejak 12 mei 2010 Gesang dirawat dirumah sakit Muhammadiyah di kampung halamannya di Solo karena kesehatannya yang memburuk, Gesang meninggal 8 hari kemudian pada tanggal 20 mei 2010 di usia 92 tahun. Dan Indonesia berduka saat sang maestro Keroncong kebanggan indonesia itu tutup usia.

Berikut ini adalah lirik Bengawan Solo yang diciptakan oleh Gesang

Bengawan Solo

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim Kemarau
Tak b’rapa airmu
Dimusim hujan air
Meluap sampai jauh

Ref :
Mata airmu dari solo
Terkurung digunung serubu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang slalu
Naik itu perahu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar