Selasa, 03 Januari 2017

Review Jurnal Softskill : Psikologi dan Internet

Review Jurnal
Mata Kuliah : Softskill Psikologi dan Internet
Fakultas Psikologi




Depok 2016
Disusun Oleh :
Suparlinah (16515715)

2PA10


I. PENDAHULUAN
·         Latar belakang Masalah
Di era perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi yang saat ini semakin pesat masyarakat tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet. Seiring sejalan dengan perkembangan internet, perkembangan media sosial pun merambat luas di masyarakat. Perkembangan internet dan media sosial yang begitu pesat ini, membawa dampak yang cukup signifikan bagi seluruh masyarakat diseluruh belahan dunia, tidak terkecuali para remaja. Beberapa hasil studi banyak yang menjadi alasan untuk seorang siswa telat datang ke sekolah karena bergadang saat malam hari yang seharusnya digunakan untuk beristirahat tetapi digunakan menjelajahi internet diberbagai media sosial.
·         Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 9 Manado.


II. METODE
a.       Metode yang digunakan
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif dengan pendekatan  Cross Sectional Study yang penelitiannya dilakukan dalam satu waktu dengan mengamati gejala pada suatu individu atau komunitas.

b.      Sampel/ Subjek penelitian
§  Siapa, Dimana, Berapa.
Sampel untuk penelitian ini adalah siswad di SMA Negeri 9 manado, pada 62 siswa yang menjadi responden yang memiliki akun baik pribadi atau kelompok di berbagai media sosial dan responsen yang memberikan persetujuan dan bersedia mengikuti proses penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 November 2014 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 9 Manado
§  Alat ukur yang digunakan
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa lembar wawancara durasi penggunaan sosial media yang dirancang untuk mengukur lamanya responden menggunakan media sosial yaitu : ≥ 7 Jam: Sangat lama, 5-6 Jam : Lama, 3-4 Jam : Sedang, 1-2 Jam : Singkat, dan < 1 jam : Sangat Singkat. Kemudian, untuk mengukur kejadian insomnia digunakan kuesioner Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale, Suparyanto tahun 2009, yang telah di modifikasi. Kuesioner ini terdiri dari 11 pertantanyaan setiap pertanyaan memiliki bobot jawaban yang menggunakan skala Likert. Bobot jawaban tersebut adalah sebagai berikut : Bobot Jawaban : 1 = tidak pernah , 2 = kadang-kadang , 3 = sering, 4 = selalu. Dari bobot jawaban ini akan didapatkan interpretasi hasil dari 11 pertanyaan tersebut. Interpretasi hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut : Skor 1: 11-19 = tidak ada keluhan insomnia, Skor 2: 20-27 = insomnia ringan, Skor 3: 28-36 = insomnia berat, Skor 4: 37-44 = insomnia sangat berat. Cara pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan. Selain kuesioner digunakan pula lembar obeservasi untuk mengobservasi tanda dan gejala insomnia yang terjadi pada responden.
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, setelah mendapatkan surat rekomendasi pengambilan data awal ke tempat penelitian, selanjutnya peneliti mengidentifikasi fakta yang ada di SMA Negeri 9 Manado melalui studi kasus di lapangan untuk mendapatkan data tentang masalah yang terjadi di tempat penelitian. Setelah mendapatkan fenomena awal yang menjadi masalah di tempat penelitian kemudian peneliti mengidentifikasi masalah sebagai dasar penelitian, kemudian setelah didapatkan masalah sebagai dasar penelitian, peneliti menetukan judul penelitian dan lingkup penelitian berdasarkan data-data yang di peroleh dari studi kasus di lapangan.
Selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian, menentukan populasi penelitian, dan subjek penelitian (sampel) memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. penelitian mendapat persetujuan untuk dilanjutkan menjadi sebuah penelitian, maka peneliti berhak untuk melanjutkan penelitian. Setelah surat izin untuk melakukan penelitian di tetapkan, selanjutnya peneliti dapat melakukan pengambilan data-data yang diperlukan untuk proses penelitian di tempat penelitian. Setelah data-data diperoleh, selanjutnya peneliti harus melakukan analisa data. Setelah proses analisa data selesai akan diperoleh hasil penelitian dari penelitian yang dilakukan. Setelah diperoleh hasil penelitian maka peneliti harus menyusun kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Setelah melewati tahap akhir ini, maka penelitian dapat dinyatakan selesai
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah secara manual dengan mengelompokkan hasil dari lembar wawancara dan lembar kuesioner yang dibagikan dan selanjutnya dilakukan analisis menggunakan program pengolah statistik. Setelah itu diolah menggunakan sistem komputerisasi, tahapan-tahapan tersebut yaitu editing, coding dan entering.
                                                                                     
III. PEMBAHASAN/ DISKUSI
    Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Manado pada 62 siswa yang menjadi responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28-29 November 2014 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dan mengalami insomnia pada remaja di SMA Negeri 9 manado. Dari 62 sampel yang diteliti diperoleh data jumlah terbanyak responden yang menggunakan media sosial dan mengalami insomnia adalah siswa yang berumur 16 tahun. Remaja pada umur 16 tahun dikategorikan pada tahap remaja akhir (Late Adolescene).
Menurut penelitian, karakteristik remaja pada umur tersebut mendorong mereka untuk saling bersosialisasi dan menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi pada masa kini remaja dimudahkan dengan adanya perkembangan teknologi di bidang telekomukasi yang dapat dimanfaatkan oleh remaja yaitu media sosial. Dengan memanfaatkan media sosial remaja dapat menemukan teman baru, saling berbagi pengalaman, bahkan mengeksplorasi hal-hal baru dengan cara chatting, browsing, downloading dan sharring di media sosial melalui akun-akun yang mereka miliki. Selain itu juga sering di hadapkan dengan tugas-tugas sekolah, dan remaja yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana penunjang intelektual.
Dari keseluruhan responden yaitu 62 responden yang diteliti, jumlah terbanyak pengguna media sosial adalah remaja perempuan dengan total 34 siswa (54,8%). Hasil penelitian Finances Online menemukan bahwa perempuan lebih tertarik untuk berinteraksi melalui media sosial dibanding pria (Telekomunitas, 2013). Menurut peneliti, remaja perempuan lebih cenderung menggemari interaksi melalui media sosial dikarenakan remaja perempuan lebih memiliki keinginan untuk berbagi/bercerita dengan orang lain, hal ini yang menyebabkan remaja perempuan lebih dominan menggunakan media sosial di bandingkan dengan remaja laki-laki. Remaja perempuan cenderung memiliki tingkat keakraban yang dalam dengan orang-orang sekitarnya.
Hasil penelitian pada 62 responden menunjukkan durasi penggunaan media sosial tertinggi yaitu pada jangka waktu sedang (3-4 jam) yang berjumlah 31 siswa (50,0%). Namun, dalam observasi untuk menentukan durasi penggunaan media sosial, penulis mengalami kesulitan untuk mengawasi secara lansung penggunaan media sosial pada responden sehingga mengakibatkan penulis harus berkomunikasi secara langsung untuk memperoleh keterangan dari responden menganai gangguan waktu tidur yang disebabkan oleh penggunaan media sosial. Dari hasil penelitian Sari Febrina (2009) didapatkan bahwa rata-rata remaja mengakses media sosial selama 3 sampai 4 jam sehari. Fasilitas yang sering digunakan adalah chatting, browsing dan downloading. Menurut peneliti penyebab lebih dominannya durasi penggunaan media sosial dalam jangka waktu sedang pada remaja dikarenakan remaja harus menyesuaikan waktu mereka antara durasi penggunaan media sosial dengan aktivitas belajar di sekolah, keinginan untuk bersosialisasi dan mengenal sesama, maupun mengerjakan tugas-tugas sekolah.

IV. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan di SMA Negeri 9 Manado pada bulan 28-29 November 2014 maka dapat disimpulkan bahwa : Durasi penggunaan media sosial tertinggi pada responden adalah pada durasi sedang (3-4 jam), kejadian insomnia pada responden terbanyak adalah insomnia ringan, dan terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia, bahwa semakin lama waktu penggunaan media sosial semakin tinggi tingkat kejadian insomnia.
a.       Kelebihan
Penelitian yang dilakukan mengikuti isu permasalahan yang sedang sering terjadi saat ini, yaitu penggunaan media sosial yang membuat remaja menjadi aktif di berbagai media sosial, dan sampel yang diambil sangat sesuai dengan permasalahan yang terjadi yaitu usia remaja. Dan mengelompokkan kriteria penggunaan media sosial seperti dari durasi sangat lama yaitu > 7 jam sampai yang sangat singkat yaitu <1 jam sehingga mudah dalam mengolah data dari hasil penelitian.
b.      Kekurangan
Lembar wawancara yang digunakan sepertinya kurang sesuai karena untuk permasalahan seperti ini sebaiknya menggunakan metode observasi dengan mengobservasi langsung kepada para responden. 

DAFTAR PUSTAKA
Syamsoedin, Wydia Khristianty Putriny. Hendro Bidjuni, Ferdinand Wowling. 2015. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian Insomnia pada Remaja di SMA Negeri 9 Manado. Ejournal keperawatan (e-Kp) Vol. 3. Nomor 1.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar