Minggu, 27 Desember 2015

Cerpen Manusia Dan Tanggung jawab

Liburanku kali ini..

Pagi ini aku diajak oleh sepupuku pergi kerumah temannya. Rencananya aku dan sepupuku akan menginap beberapa hari dirumah temannya itu, untuk mengisi liburanku kali ini. Aku sudah menyiapkan keperluanku yang kusiapkan sejak malam tadi. Selesai bersiap aku menunggu sepupuku di depan rumah. Tak berapa lama kemudian sepupuku datang, dan kami pun segera berangkat, mengingat jarak yang akan kami tempuh cukup jauh. Ditambah lagi dengan jalanan yang sekarang ini sudah sangat sering terkena macet. Perjalanan kami tempuh kurang lebih 4 jam, karena rumah teman sepupuku yang bernama Andre itu sedikit jauh dari pusat kota, dan harus menggunakan perahu untuk sampai di rumahnya. Perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan kapal kecil yang ada di pelabuhan, deburan ombak dan hempasan angin menemani perjalanan ku dan sepupuku kali ini. Ikan-ikan kecil terlihat dari atas perahu yang kami naiki. Setengah jam perjalanan yang kami butuhkan untuk sampai di pulau tempat Andre tinggal. Rasa lelah hilang setelah kaki kami menginjak pasir pantai yang begitu putih dan bersih. Andre rupannya sudah menunggu kedatangan kami berdua, di sudah tiba duluan sebelum kami. Andre berjalan mendekat dan menyambut kedatangan kami. Dia mengajak kami berdua duduk sambil menikmati kelapa di pinggir pantai. Sore mulai tiba aku ,andre dan sepupuku Evan melanjutkan perjalanan kerumah Andre. Setibanya di rumah Andre aku disambut keluarga andre. Setelah sedikit bercerita aku pergi ke kamar untuk beristirahat. Tak sabar rasanya aku menunggu untuk hari esok, karena Andre sudah berjanji akan mengajak aku dan Evan melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan.
Sinar matahari masuk melewati jendela kamar yang membuatku terbangun. Andre dan Evan rupannya sudah bangun lebih awal dan menungguku yang sedang bersiap. Hari ini rencananya aku, Evan dan Andre akan pergi ke tengah laut untuk menanam terumbu karang. Sudah tak sabar ingin segera sampai dan menanam terumbu karang. Kami bersama dengan beberapa orang kelompok pecinta alam akan melakukan penanaman terumbu karang di bawah laut. Satu persatu dari kami pun menaiki perahu yang akan membawa kami pada titik penyelaman penanaman terumbu karang. Persiapan kami lakukan sebelum kami berenang ke dasar laut. Para senior mengajarkan aku mengenai tatacara yang benar. Setelah sampai, aku menyelam ke dasar lau yang kedalamannya kira-kira 6 meter bersama tiga orang lainnya. Terumbu karang kecil yang sudah kami bawa kami letakkan di dasar laut dengan hati-hati. Keindahan bawah laut memang tidak pernah bisa di lukiskan. Ikan-ikan berenang di sekitar kami, mungki mereka penasaran dengan yang sedang kami lakukan.
Setelah selesai menanam terumbu karang, aku memutuskan untuk menikmati sebentar suasana menyelam bersama ikan-ikan. Kegiatan yang sudah sering dilakukan Andre dan teman-temannya ini bermaksud untuk menyelamatkan ekosistem yang ada di laut, karena terumbu karang sangat penting bagi ikan-ikan didalam laut. Mengingat banyaknya para nelayan yang secara sengaja menggunakan bom untuk menangkap ikan yang dampaknya bisa merusak terumbu karang, maka dari itu mereka yang merupakan penduduk sekitar merasa bertanggung jawab dengan kerusakan yang terjadi didaerah mereka dengan menanam terumbu karang, bukan hanya itu saja Andre dan kelompoknya juga sering mengadakan sosialisasi kepada penduduk yang lain agar bertanggung jawab menjaga kelestarian alam terutama sekitar tempat mereka tinggal. Mereka juga membuka sebuah tempat pelestarian penyu hijau, telur-telur penyu hijau yang ada disekitar pantai mereka ambil untuk ditetaskan dan kemudian anak-anak penyu itu mereka lepas kembali ke laut.
Aku malam ini diajak untuk berburu telur penyu, kami berburu bukan untuk menjualnya melainkan untuk menyimpan telur-telur itu ditempat yang aman, mengingat banyak faktor yang membuat penyu tidak bisa menetas dengan aman di alamnya, seperti banyaknya hewan yang memakan telur, atau orang-orang yang sengaja mengambil telur-telur penyu untuk keuntungan mereka sendiri. Andre dan teman-temannya ruapanya sudah hafal dimana tempat yang biasanya di pilih penyu untuk bertelur. Penyu sendiri mempunyai cara untuk melindungi telur mereka, dengan membuat lubang palsu yang letaknya tidak jauh dari tempatnya bertelur. Malam yang dingin namun sangat menyenangkan. Untuk malam ini kami menyimpan telur yang jumlahnya cukup banyak. Besok aku akan pergi ke tempat pentasan telur.
Butuh waktu sekitar 15 menit untuk aku sampai ke tempat pelestarian penyu. Rupanya telur yang kami dapatkan semalam di masukkan kedalam kolam kering yang berisikan pasir pantai, telur-telur itu di tanam di dalam pasir dan bagian atas pasir diberikan tanggal untuk mengetahui kapan kira-kira anak penyu akan menetas. Andre, aku , dan evan pergi ke bagian lain dari tempat pelestarian penyu, yaitu tempat anak-anak penyu yang sudah menetas yang akan dikembalikan ke habitat aslinya. Tempat pelestarian ini juga membesarkan penyu untuk kepentingan pengetahuan, karena banyak pelajar yang datang dan mencari informasi disini. Penyu-penyu yang sudah siap di lepas, kami masukkan ke dalam kotak dan kami bawa ke tepi pantai. Aku memegang satu penyu kecil yang kuharap dia akan bertahan di alam dan kembali untuk bertelur lagi disini agar populasi penyu semakin banyak. Penyu kecil berlomba-lomba menggapai air di tepi pantai. Semoga dari puluhan anak penyu yang kami lepas hari ini banyak yang bisa kembali untuk bertelur disini lagi.
Liburan yang sangat menyenangkan, mulai dari perjalanan yang membuat mata takjub akan keindahan alam, sampai kegiatan yang baru pertama kali aku lakukan. Dan yang paling berharga adalah pelajaran tentang tanggung jawab menjaga alam yang kita tempati dari mulai tempat yang kita tinggali. Semoga dalam kesempatan yang berikutnya aku bisa ikut menikmatinya lagi. Terimakasih kepada sepupuku Evan dan temannya Andre yang sudah mengajakku mengisi liburku kali ini.


Kamis, 24 Desember 2015

Cerpen Aku dan Alif

Aku dan Alif
Namaku Dafi, aku adalah anak seorang pengusaha kilang minyak yang kaya raya. Kehidupanku mewah, apa pun yang ku mau pasti ku mendapatkannya tanpa harus susah payah. Kehidupanku sangatlah tidak seperti apa yang orang-orang bayangkan, aku tidak mempunyai teman atau sahabat karena di sekolah aku adalah pribadi yang sangat pendiam dan dingin. Anak-anak lain yang satu sekolah denganku juga sama sepertiku, seperti memiliki kehidupan masing-masing dan kurang bersosialisasi dengan anak lainnya. Setelah aku lulus SMP aku pun meminta sekolah di sekolah pilihanku sendiri, karena saat aku duduk di seklah dasar dan sekolah menengah pertama aku dipilihkan sekolah oleh kedua orang tuaku.
Sekarang aku sekolah di sebuah SMA swasta, saat mos aku mendapat teman  tapi cuman sementara karena aku pendiam, susah untukku bergaul apalagi dengan lingkungan yang baru ku kenal. 2 jam setelah mos di lapangan aku pun mendapat kelas baru bersama anak-anak lainnya. Waktu itu ada seseorang yang mendekatiku, namanya Alif. Dia anak kurang mampu tapi dia memiliki banyak teman sewaktu MOS. Dia mendekatiku karena karena dia penasaran, karena aku tidak punya teman. Dia mendekatiku dengan memberikanku bekal makanan. Aku pun awalnya menolah tapi karena dia memaksa akhirnya aku pun mau menerimannya. Aku pun mulai berteman dengannya. Pertemananku dengan Alif tidak seperti yang kubayangkan sebelumnya, aku mulai nyaman dan mungkin saja kami berdua bisa menjadi sahabat baik karena Alif sangat baik hati dan ramah. Dan dia bisa membuat aku mendapat teman yang baru, kehadiran Alif seakan membuka pintu baru untuk kehidupanku. Aku sekarang sudah tidak bersikap pendiam lagi dan aku diajarkan bersikap ramah oleh Alif. Bukannya aku tidak mau bersikap ramah, tetapi aku mempunyai alasan tersendiri.

 Keesokan harinya aku diajak kerumahnya. Kunyalakan motor merahku, kemudian aku berangkat menuju kerumah Alif. Dia anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit stroke Karena tidak memiliki biaya sewaktu akan di bawa kerumah sakit satu minggu setelah itu ayahnyapun meninggal dunia. Satu minggu setelah ayahnya meninggal dunia, dia pun menggantikan posisi ayahnya sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarganya. Dia mempunyai adik perempuan yang bernama Aisyah yang sekarang duduk dibangku sekolah dasar. Adiknya pun ikut membantu ibu nya untuk mencari uang. Seusai pulang sekolah Alif pergi ke pasar untuk mencari nafkah untuk keluarganya, terkadang  dia menjadi kuli panggul di pasar. Aku pun sedih melihat kondisi rumahnya yang sudah banyak mengalami kerusakan dimana-mana. Pekerjaan ibunya sehari-hari adalah menjadi seorang buruh cuci yang dalam sehari hanya mendapatkan 10 ribu sampai 40 ribu rupiah, yang hasilnya terkadang hanya bisa untuk makan saja. Alif pun tidak pernah meminta apa-apa dari ibu nya. Untuk uang sekolah, dan uang saku Alif mendapatkannya dari hasil bekeja sebagai kuli panggul di pasar. Sungguh anak yang sangat mandiri tidak sepertiku, aku hanya perlu waktu beberapa menit untuk meminta sesuatu kepada ayahku yang selalu mengabulkan permintaanku itu.  
Sebenarnya aku ingin membantunya tetapi dia menolak dengan halus. Alasan nya karena iya masih bisa dan tidak mau mereppotkan ku. Saat hari minggu pun aku pergi kerumahnya untuk membantunya bekerja di pasar, awalnya dia menolak namun akhirnya dia mengizinkanku untuk ikut bekerja di pasar. Beban seberat 25 kg dipikul Alif dari pedagang sampai ke kendaraan pembelinya setiap hari. Sungguh aku tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Awalnya aku kesulitan membawa belanjaan dengan beban yang lumayan berat, tapi melihat semangat Alif aku jadi melupakan semuanya itu. Alif dan aku berkerja di pasar dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, lelah rasanya tapi anehnya aku merasa senang. Ini adalah pertama kalinya aku bekerja dan mendapatkan uang dari hasil keringatku sendiri. Akhirnya aku dan Alif pun mendapat uang  80 ribu rupiah. Jam 5.30 sore kami berdua pulang kerumah Alif. Uang yang didapat kemudian diberikannya kepada ibu nya untuk membeli beras dan lauk pauk.
Keesokan harinya aku pergi berangkat kesekolah dengan menjemput Alif terlebih dahulu. Kuras sekarang ini aku benar-benar semangat untuk melakukan sesuatu, terutama pergi kesekolah dan bertemu teman-temanku.
Akhirnya kami sampai di sekolah dan pelajaran pun dimulai. Saat jam istirahat aku mengajak Alif pergi ke kantin ,tetapi Alif menolak dan malah pergi ke pepustakaan. Aku pun pergi ke kantin dan membelikannya makanan untuk kami berdua. Aku mengajak Alif duduk ditaman sambil memakan makanan dan membaca buku, aku bertanya alasan Alif tidak jajan, dan ternyata dia sedang menabung untuk membelikan adiknya tas dan sepatu baru. Tak terasa, bel masuk pun berbunyi dan kami berdua kembali ke dalam kelas untuk belajar kembali. Saat pulang sekolah aku tidak pulang sekolah melainkan pergi ke sebuah tempat. Aku membawa Alif ke sebuah danau, kami berdua pun turun dari mobil dan duduk didepan mobil sambil menikmati pemandangan danau. Aku memeluk Alif dengan erat dan berterimakasih karena setelah mengenalnya sekarang aku bisa merasakan apa arti dari sebuah perjuangan hidup, bagaimana susahnya mencari uang untuk menghidupi keluarga dan menjadi kepala keluarga, aku menangis dihadapannya dan dia mengapus air mata di pipiku, dan dia berkata kalau dia sudah menganggapku sebagai saudaranya sendiri.

Tak teras aku dan Alif sudah 10 tahun menjadi sahabat, sekarang Alif sudah menjadi orang sukses dia bekerja di perusahaan ayahku, bersamaku kami membangun sekolah untuk anak-anak kurang mampu, dan menjalankan bisnis makanan berdua. Sampai pada akhirnya aku dan Alif sama-sama mempunyai istri, pertemanan kami masih terus berjalan. Kami berdua sangat bahagian dengan persahabatan kami, susah dan senang akan kami alami bersama.

Bela Negara

Bela Negara
·        Pengertian
Pembelaan negara atau Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh lecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (Wilayah Nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan seiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan Yuridis Nasional, serta nilai, nilai Pancasila dan UUD 1945.
·        Dasar Hukum Bela Negara
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”,menjelaskan bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya  asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
         Ketetapan MPR RI Nomor VI / MPR / 2000 tentang Pemisahan TNI Salah satu dari tuntutan reformasi, MPR membuat sebuah ketetapan yang berisi tentang pemisahan TNI dan Porli. Lahirnya ketetapan ini dilatar belakangi oleh kerancuan dan tumpang tindih peran TNI sebagai kekuatan pertahanan negara dengan peran dan tugas kepolisian negara RI sebagai kekuatan keamanan ketertiban masyarakat. Ketetapan MPR RI Nomor VII / MPR / 2000 tentang Peran TNI dan Polri Ketetapan ini terdiri atas 2 bab yaitu bab 1 tentang TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan bab 2 tentang Polri (Kepolisian anaegara Republik Indonesia). Dalam Bab 1, jati diri dan peran TNI diuraikan dalam pasal 1 dan 2.
Pasal 1 (Jati diri TNI) :
·        Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari rakyat, lahir dan berjuang bersama rakyatdemi membela kepentingan negara.
·        Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai komponen pertama dalam sistem pertahanan negara.
·        Tentara Nasional Indonesia wajib memiliki kemampuan dan keterampilan secara professional sesuai dengan peran dan fungsinya.
Pasal (2 Peran TNI) :
1.        Tentara Nasional Indonesia merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.      Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan negara, bertugas pokok menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
3.      Tentara Nasional Indonesia melaksanakan tugas negara dalam penyelanggaraan wajib militer bagi warga negara yang diatur dengan Undang-Undang.
Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI Menurut pasal 2 UU RI No. 2 Tahun 2002 dijelaskan bahwa fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hokum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Undang-Undang ini menggantikan Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia. Di dalam ketentuan umum UU No. 3 Tahun 2002 ini, antara lain:
a.     Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
b.     Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
c.      Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah sistem pertahanan dan keamanan seluruh rakyat dan komponen-komponen yang ada (fasilitas negara dan sumber daya alam). 

·        Motivasi dalam Pembelaan Negara
Usaha pembelaan negaraa bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbuhkan melalui peroses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangssa akan berhasil jika setiap warga negara memahami kekurangan dan kelebihan negara dan bangsanya. Disamping itu seriap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam ancama terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang dapat dijadikan seagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara Indonesia.
1.        Pengalaman sejarah perjuangan RI
Sejarah telah menunjukan selama 350 tahun bangsa indonesia dalam suasana kemiskinan ,kebodohan dibawah tekanan penjajah dan semangat perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang kita sehingga pada akhirnya bangsa indonesia memperoleh kemerdekaannya.
2.      Kedudkan wilayah geografis Nusantara yang strategis
Letak wilayah yang strategis, kedudukan wilayah geografis kedudukan geografis yang straategis wilayah indonesia bisa menjadi suber kerawanan baik di bidang POLEKSOSBUD maupun pihak luar sehingga seringkali melahirkan ATHG dari luar terhadap keutuhan kedaulatan wilayah Indonesia
3.      Keadaan penduduk (demografis) yang besar
Jumlah penduduk, keadaan penduduk jumlah penduduk yang besar dengan heterogenitas baik suku,agama ,adat istiadat seringkali dapat menjadi suasana untuk trjadinya konflik yang pada giliranya akan menghambat keutuhan bangsa
4.     Kekayaan Sumber daya Alam
Kekayaan Alam, kekayaan SDA banyaknya jumlah dan jenis kekayaan alam yang dimiliki bangsa indonesia harus diimbangi oleh kewaspadaan dalam usaha menjaga dan melestarikan dan memanfaatkannya kekayaan SDA juga sering kali menjadi daya tarik bagi pihak luar untuk kepentingan mereka
5.      Perkembangan dan Kemajuan IPTEK
IPTEK yang semakin maju, perkembangan IPTEK dibidang persenjataan keunggulan baik kualitas maupun kualitas jenis persenjataan yang dimiliki oleh negara luar tidak mustahil jika pada saatnya merupakan ancaman bagi keutuhan bangsa indonesia.
6.     Kemungkinan timbulnya bencana perang
Sewaktu-waktu akan ada perang, kemungkinan timbulnya bencana perang tidak seorang pun tahu kapan perang akn terjadi maka dari itu sebagai bangsa senantiasa harus selalu siap jika diperlukan dalam usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti yang tercantum pada pasal 27 ayat 3 bahwa usaha bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara


Kado terindah

Kado terindah

Hari ini aku bangun lebih awal dari pada biasanya. Kulihat wajahku di cermin besar samping tempat tidurku, kemudian di dalam hati aku betkata "kamu tidak bisa hidp seperti ini terus Ranty", Kemudian aku tersenyum dan bangun dari dudukku. Segera aku pergi kekamar mandi dan segera bersiap dengan menggunakan baju berwana abu-abu dan celana bahan panjang aku segera pergi ke sebuah minimarket dekat rumahku menggunakan sepeda untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. Hari ini rencananya aku akan membuat kue ulang tahun dan cup cake untuk dibagikan kepada teman-teman ku yang ku undang kerumahku hari ini. Setiap sudut minimarket ku susuri,tangan kananku memegang daftar belanjaan dan tangan kiriku memegang keranjang belanjaan. Kupastikan tidak ada yang terlewat,setelah itu aku pergi ke kasir untuk membayar. Saat aku keluar dari minimarket,langkahku terhenti ku tutup mataku lalu ku buka kembali sambil melihat ke langit. Lalu aku berjalan kembali ke sepeda ku untuk pulang kerumah.

Setibanya dirumah aku menaruh belanjaan yang ku beli di dapur. Lalu aku pergi ke taman di belakang rumahku. Kuambil sebuah tempat yang berisikan makanan untuk mimi dan miki, aku memelihara dua ekor kura-kura di kolam taman yang kuberi nama miki dan mimi. Aku sangat menyangi mereka. Setelah selesai memberikan makan mereka, aku pun kembali ke dapur. Kuikat rambut panjangku, dan ku gulung lengan bajuku. Aku mencuci tangan sebelum aku mulai membuat kue. Kembali ku pastikan tidak ada bahan yang kurang, satu persatu bahan aku pisahkan agar aku dapat dengan mudah menggunakannya. Semua bahan kue yang sudah tercampur aku masukkan kedalam loyang dan siap untuk dipanggang. Aku sangat senang membuat kue, dan aku bisa lupa waktu kalau sudah membuat kue. Kusiapkan hiasan yang akan ku taruh diatas kueku nanti. Aku membuat 1 kue ulang tahun dengan ukuran cukup besar yang ku hias dengan coklat putih dan potongan buah segar, dan juga cup cake yang jumlahnya cukup banyak yang kuhias atasnya menggunakan coklat dan krim. Saat selesai ku pikir aku akan membuka sebuah toko kue karena kue yang ku buat sangat banyak. Kue-kue itu aku bawa keruang tengah dan ku susun dengan rapi.

Aku segera membersihkan diriku dan berganti pakaian dan bersiap untuk menunggu teman-temanku datang sambil membuat minuman untuk mereka. Sekarang sudah pukul 7, tepat setengah jam lagi teman-teman ku akan tiba di sini. Tapi ternyata mereka datang lebih awal dari yang aku perkirakan. Temanku sangat terkejut melihat betapa banyaknya kue yang ku buat, ada Rika yang sangat baik dan menyuka musik klasik, Ada marisa yang sangat suka berdandan, Ada Nisa yang sangat bawel, Ada Ika yang sedikit tomboi dengan potongan rambutnya yang pendek. Dan masih banyak teman-teman ku yang selalu membuat aku bahagia.

Hari ini adalah pertama kalinya aku mengundang semua teman-temanku untuk berpesta dirumah ku dan pertama kalinya aku dapat tersenyum lagi setelah aku kehilangan seseorang yang sangat berharga di dalam hidupku karena dikalahkan oleh penyakit. Hari ini bukan merupakan ulang tahunku tetapi ulang tahun Evan tunanganku yang sudah dipanggil oleh yang maha kuasa 3 tahun lalu karena penyakit Jantung Saat kepergiannya aku sangat tepukul. Kami sudah menjalin hubungan selama 4 tahun dan merencanakan akan menikah. Tepat satu hari setelah pertunangan ku Evan di panggil oleh yang maha kuasa. Penyakit yang sudah Evan idap selama 7 tahun itu membuatnya harus pergi meninggalkanku.


3 tahun yang lalu....

            Aku dan Evan sedang berjalan-jalan disebuah mall di dekat kantorku. Evan sedang memperhatikan sebuah bangunan tinggi yang ada di sebrang mall dari balik kaca.
“Hey, kamu lagi liat apa Van?” tanyaku pada Evan
“Lihat bangunan itu..” Sambil menunjuk pada bangunan tinggi di sebrang jalan
“Iya, lalu?” sambil melihat bangunan itu dengan penasaran
“Aku dan teman ku mendapat penawaran untuk membuat sebuah desain arsitertur untuk bangunan yang akan berdiri disampingn bangunan itu.” Jawabnya
“Oh ya? Kapan kalaian akan mulai membuatnya?” tanya ku dengan semangat
“Aku akan memulainya dengan temanku, tapi aku sampai sekarang belum mendapatkan sebuah ide untuk desain yang akan aku buat nanti”
“Kalau begitu mari kita mulai dengan mencari ide terlebih dahulu sekarang” ajakku
“Terimakasih ya” sambil mengelus rambut panjangku

            Kami pun berjalan berkeliling mall, untuk mencari inspirasi. Tetapi sudah beberapa jam kami berkelilig Evan masih belum menemukannya. Akhirnya aku pulang diantarkan Evan ke rumahku. Dan rencananya besok Evan akan main kerumahku dan memintaku membuatkan cup cake kesukaannya. Pagi-pagi sekali aku sudah sibuk membuat kue kesukaan Evan. Dia membuatku kaget karena sudah berada di depan rumah ketika aku akan membersihkan halam rumah. Dengan mambawa boneka tedy bear dan bunga mawar putih kesukaanku dia mengucapkan selamat pagi dengan wajahnya yang sangat ceria. Kami berdua menikmati sarapan dengan cup cake buatan ku dan secangkir coklat hangat di taman bekang rumahku. Aku mengajak Evan jalan-jalan keluar melihat pameran yang di adakan di taman kota. Didalam pameran itu ada berbagai binatang peliharaan dan juga tanaman hias yang membuat ku tertarik datang. Aku melihat seekor kura-kura kecil yang lucu. Mengetahui aku menyukainya Evan membelikannya untukku bawa pulang sebagai hewan peliharaanku.

            Hampir setiap hari Evan datang kerumahku untuk melihat kura-kura itu. Sudah seminggu ini Evan tidak datang kerumahku karena dia harus dirawat dirumah sakit, dokter bilang kondisi Evan menurun. Untuk menghibur seekaligus mengobati rasa kangen Evan pada kura-kura itu, akhirnya kura-kura itu aku bawa kerumah sakit. Dan benar saja, Evan sangat senang saat aku membawa kura-kura itu. Setelah beberapa hari, kesehatan Evan sudah mulai membaik dan dia sudah diizinkan pulang oleh dokter.

            Hari ini aku dijemput Evan di kantorku, dia memberikanku sebuah kado. Tetapi kado itu tidak boleh aku buka sampai aku tiba dirumah. Di sepanjang perjalanan aku merayu Evan agar mengizinkan aku untuk membuka kadonya, tapi itu tidak berhasil. Aku benar-benar sangat penasaran dengan isi dari kado yang Evan berikan. Setibanya dirumah Evan memintaku untuk pergi ke halaman belakang rumahku untuk membuka kadonya. Begitu sampai aku sangan kaget halaman rumahku yang biasanya terang menjadi gelap gulita. Tak lama kemudian lampu menyala satu-persatu dan terlihat semua teman-teman ku dan teman Evan sudah berkumpul disana, aku baru ingat ini adalah hari ulang tahunku yang ke-23, aku benar-benar lupa akan tanggal kelahiranku sendiri, mengingat aku sibuk dengan pekerjaanku dan kemarin-kemarin aku sangat khawatir karena Evan sempat masuk rumah sakit. Tapi Evan dan semua teman-temanku sudah merencanakan kejutan yang tidak pernah aku duga. Mereka mengubah setengah halaman belakang rumahku menjadi kolam dan taman untuk kura-kura ku dihiasi dengan lampu kecil warna-warni yang menambah indah pestaku malam ini. Dan saat ku buka kado dari Evan, ternyata itu seeokor kura-kura jantan yang akan menjadi teman hidup kura-kura milikku. Evan dan aku menamai kedua kura-kura itu dengan nama Miki dan Mili. Pesta ulang tahun yang sungguh indah. Malam ini rasanya aku tidak mau tertidur. Larut malam, teman-temanku satu persatu mulai berpamitan untuk pulang, Evan pun berpamitan untuk pulang karena besok dia akan melakukan meeting penting bersama rekannya.
           
Pagi hari, ucapan ulang tahun dan kiriman kado untukku masih belum berhenti. Kado-kado ini datang dari kedua orang tuaku dan saudara-saudara ku  yang tidak bisa datang untuk ulang tahunku. Aku masih tidak menyangkan dengan kejutan semalam. Siangnya aku di minta oleh rekan kerja Evan untuk makan siang bersama. Sepertinya untuk merayakan meeting mereka yang berjalan dengan lancar. Aku Evan, Nadia dan Fariz, kami berdua menikmati makan siang bersama. Dan tiba-tiba ada sebuah kotak yang diberikan seorang pelayan kepadaku. Setelah ku buka, bertapa terharunya aku.
“Van... kamu serius ?”
“Ranty, maukah kamu menjadi tunanganku?” (Sambil berlutut di depanku)

“Ayo ran.. terima aja..” (ucap fariz)
“Iya biar kita sama..” (sambung nadia)


Sebuah cincin yang indah yang ada didalam kotak itu, dan juga gulungan kertas yang isinya sebuah gambar. Evan ternyata membuat desain untuk proyek yang dia buat yang terinspirasi dari kura-kura peliharaan kitaberdua. Dan menamai desain itu dengan nama ku, begitu aku aku sudah melihat semua isi dari kotak kecil itu sebuah alunan musik romantis pun terdengar. Sungguh aku tidak percaya akan menerima kado yang begitu indah di ulang tahunku kali ini. Kulewari hari-hari dengan begitu banyak kebahagiaan. Evan menjak ku liburan ke pantai, kami berdua berjalan-jalan di tepi pantai sambil bergandengan tangan dengan di sambut dengan deburan ombak dan matahari senja yang indah. Makan malam pun kami lakukan di tepi pantai sambil merasakan hembusan angin malam, dan suasana sunyi di pantai.

Liburan kami pun selesai, aku dan Evan kembali ke rutinitas kami seperti biasa. Aku berkerja dan Evan pun kembali dengan pekerjaannya. Tapi ntah kenapa perasaanku menjadi gelisah semenjak aku pulang dari liburan bersama Evan kemarin. Dua minggu lagi kami berdua akan melakukan pertunangan. Aku meminta Evan untuk menyerahkan semua persiapan pertunangan kepadaku, karena aku khawatir akan kondisi Evan. Hari-hari berjalan begitu cepat, dan hari pertunangan pun tiba. Pertunangan ini disaksikan oleh dua keuarga besar aku dan Evan. Senyum yang sangat hangat terpancar dari wajah Evan saat memasukkan cincin ke jari manisku. Akhirnya pertunangan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Malamnya aku tidak bisa tidur, wajah Evan terbayang diingatanku ketika aku ingin menutup mata. Tapi kupaksakan agar aku bisa tidur malam ini.

Pagi ini aku pergi ke kantor Evan untuk memberikannya sarapan, tapi begitu aku sampai di ruangnnya Evan tidak ada. Akhirnya aku mengirimya pesan, karena pikir ku dia sedang meeting dan aku tidak ingin mengganggunya. Setelah cukup lama aku menunggu, tiba-tiba Fariz masuk dan memberitahukan aku kalau Evan masuk rumah sakit. Tanpa berlama-lama aku langsung pergi kerumah sakit untuk melihat kedaan Evan. Air mataku mengalir saat aku melihat Evan terbaring tak berdaya untuk yang ke sekian kalinya. Tapi kali ini aku mendapat kabar buruk mengenai keadaan Evan. Dokter bilang kalau tidak ada yang bisa mereka lakukan, karena keadaan Evan yang sudah sangat menurun. Pihak keluarga berdatangan menjenguk Evan. Matanya terbuka dan suara lembut itu terdengar dari mulutnya memanggil namaku. Ku usap tangannya dan kucium. Tangannya membelai lembut tanganku.
“Ranti... kamu jangan pernah sedih lagi” (Ucapnya)
“Maksud kamu apa?” (tanyaku)
“aku ga mau liat kamu nangis atau sedih lagi....”
Tiba-tiba matanya tertutup dan tangannya terhempas kebawah melepaskan genggaman tanganku. Aku bingung apa yang terjadi pada Evan. Dokter memintaku untuk keluar. Tubuhku kaku, mataku terus menatap ke pintu kamar Evan. Sampai dokter datang dan mengatakan bahwa Evan sudah tiada.
             
Semenjak kepergiannya aku menjadi orang yang pemurung, itu lah yang teman dekat dan keluargaku katakan kepadaku. Aku merasa saat itu aku sudah tidak tahu kemana perginya semangat yang selama ini ada di hidupku.
            Tetapi setelah 3 tahun aku berhasil tersenyum kembali berkat orang-orang terdekat yang menyangiku yang tak henti-hentinya memberikan aku semangat dan membatuku. Akhirnya aku membuka sebuah toko cup cake, itu lah caraku sekarang untuk mengobati kesedihanku dengan cara membuat cup cake setiap hari yang menjadi favoritnya.




Rabu, 23 Desember 2015

Kerajinan Tangan

Lampu Tidur Dari Toples bekas


Cerpen Hujan dan Pelangi

Hujan dan Pelangi
Pagi ini begitu dingin, membuatku betah berlama-lama berada di atas tempat tidurku bersama selimut tebal dan juga boneka beruang kesayanganku. Mentari pagi yang biasanya menyinari kamarku dengan sinarnya rupanya sedang menyembunyikan diri dibalik gumpalan awan hitam. Membuatku hampir saja menutup mataku kembali. Kabar baiknya hari ini adalah hari libur, dan aku bisa berlama-lama di dalam kamarku tanpa melakukan sesuatu, beberapa saat kemudian aku mulai merasa bosan. Aku bangun dari tempat tidurku dan duduk disofa yang mengahap ke keluar di dekat jendela. Ku pikir hari ini aku akan menghabiskan waktuku seharian ini di dalam rumah saja.  Cuaca pagi yang dingin ini membuat perutku terasa lapar, aku pun pergi kedapur untuk membuat  makanan.
Aku tinggal sendiri dirumah ini, kedua orang tua ku tinggal di Australia karena mereka bekerja di sana. Jadi aku sudah terbiasa menyiapkan sendiri semua keperluanku, dari mulai aku bangun hingga aku akan tertidur saat malam. Aku membuat roti isi dan segelas susu untuk sarapanku kali ini. Ku nikmati sarapan ditemani dengan musik favoritku. Setelah selesai sarapan, aku kembali kamar untuk mengambil handphone ku. Ku lihat ada pesan masuk dari Eni temanku. Hari ini dia memintaku untuk menemaninya pergi ke toko buku. Meskipun aku sedikit malas untuk pergi keluar hari ini, tapi demi temanku Eni aku akan pergi ke toko buku menemaninya, mungkin saja aku bisa mengusir rasa bosanku dengan pergi bersama Eni.
Aku bersiap dan menunggu Eni menjemputku dirumah. Sambil menunggu Eni, aku berjalan-jalan di sekitar halaman rumahku. Tetesan air hujan sedikit demi sedikit telah membasahi halaman rumahku. Bajuku sedikit basah karena terkena tetesan hujan. Setelah masuk kedalam rumah, Eni menelpon ku dan memberiahukan kalau dia sudah ada di depan rumahku. Ku lambaikan tanganku di jendela rumah menandakan kalau aku sudah melihatnya. Eni rupannya membawa Arif kekasihnya untuk ikut bersama kami, dan kali ini sepertinya rasa bosanku tidak akan hilang. Disepanjang perjalanan aku mendengarkan musik menggunakan earphoneku, karena Eni dan Arif asyik mengobrol berdua. Sesekali mereka melihat dan tertawa. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi didalam hatiku aku juga tertawa melihat tingkah konyol mereka berdua. Sesampainya di sebuah toko buku, Arif mendekati seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan pintu masuk toko buku. Ternyata laki-laki itu adalah sepupu Arif, namanya Revan yang dulu pernah satu sekolah denganku. Eni dan Arif meninggalkan aku berdua dibelakang bersama Revan. Pendiam dan cuek adalah sikap Revan dari sejak sekolah, aku dan dia memang tidak dekat tapi aku tahu itu. Revan memulai percakapan dengan memberikan aku sebuah novel, Revan bilang novel itu sangan bagus dan menginspirasi. Kemudian kami mulai mengobrol berdua sampai-sampai Eni dan Arif memanggil kita berdua karena Eni telah mendapatkan buku yang dicarinya.
Revan mengajak kita untuk makan siang bersama di cafe dekat toko buku, rupannya hujan lebat telah turun saat aku berada di dalam toko buku. Ku lihat jalanan yang basah terkena hujan. Hawa dinginpun mulai menyerang ku. Aku memilih tempat duduk di dekat jendela, disamping Eni. Setelah selesai makan siang, kami pun pulang. Aku pulang diantar oleh Revan.
          Menurutku hari ini lumayan bisa membuang rasa bosanku. Handphone ku berdering, sebua nomor yang aku tidak kenal muncul di layar ponselku. Ku angkat, dan rupannya itu adalah nomor Revan
“Hallo... Sandra, ini aku Revan”
“Hallo, Revan?”
“Iya, aku tadi meminta nomor kamu ke Arif, kamu ga keberatan kan?”
“Iya Van, ga kenapa-kenapa kok. Oh iya aku udah baca buku yang kamu beliin. Bukunya bagus Van”
        Kami pun mengobrol sampai jam 7 malam. Saking asyiknya mengobrol aku sampai lupa mengabari ibuku. Revan mengajakku untuk pergi liburan besok. Aku heran kenapa aku merasa dekat padahal aku baru saja kenal dengannya.
          Hari ini lebih cerah dibandingkan kemarin, aku segera bersiap karena Revan akan menjemputku pukul 9. Setelah bersiap aku menyiapkan sarapan dan bekal, aku fikir Revan mungkin saja senang kalau aku membawakannya bekal buatanku sendiri.
         Suara motornya sudah terdengar di luar rumahnku, aku segera melangkah keluar dan naik ke atas motornya. Aku bertanya kemana dia akan membawa ku pergi hari ini. Kami sampai di sebuah taman yang cukup luas, dengan danau di tengahnya. Dan dihiasi dengan hamparan bunga yang tersebar disekeliling taman. Ditambah dengan rindangnya pepohonan membuat suasana yang begitu menyenangkan. Kami duduk di rerumputan di bawah sebuah pohon besar, revan membawa novel dan membacakannya untukku.
Ternyata Revan suka sekali membaca novel, akupun jadi tertarik untuk membaca novel. Siang tiba, kami makan siang dengan bekal yang aku bawa, dan ternyata revan suka dengan bekal buatanku. Selesai makan kami pun berjalan-jalan di sekitar taman, cuaca yang tadinya cerah cerah berubah seketika. Gumpalan tebal awan hitam mulai terbentuk, dan tetesan air hujan pun turun. Sungguh sangat merusak suasana pikirku, wajahku sedikit ku tekuk karena hujan turun dan Revan bertanya kepadaku kenapa dengan aku.
“San.. kamu kenapa, ko mukanya jadi bete gitu?”
“Hujan ini buat suasana jadi kurang asik Van..”
          Aku sangat tidak suka hujan. Selain membuatku basah juga bisa membuatku jatuh sakit. Dan sekarang hujan datang di saat yang kurang tepat. Tak berapa lama kemudian hujan sudah mulai reda, aku dan Revan melanjutkan berjalan menuju motornya. Revan masih saja memperhatikan wajahku yang berubah sejak hujan datang. Dia menarik tanganku dan membawaku ke sebuah tempat di sisi lain dari taman itu, aku melihat sebuah pemandangan yang mungkin sudah sering aku lewatkan saat hujan berhenti. Sebuah pelangi terbentuk di antara bukit-bukit kecil yang jauh yang tampak dari tempatku dan Revan berdiri. Tak sadar akupun tersenyum dan Revan mengatakan bahwa dia sangat menyukai hujan, dan juga hujan saat ini karena telah melihat senyumku bersamaan dengan pelangi yang sedang dia lihat setelah hujan tadi.
          Dan sekarang aku selalu menikmati saat hujan turun dan aku selalu menunggu saat-saat hujan reda dan aku berharap bisa melihat pelangi indah yang muncul setelah hujan. Dan aku pun jadi menyukai apa yang disukai oleh Revan, yaitu novel dan Hujan.



Senin, 21 Desember 2015

Cerpen

Sebuah Melodi

Aku berjalan disebuah lorong kecil yang agak gelap, aku akan menemui seseorang yang mengajarkan aku tentang banyak hal. Saat aku tiba di sebuah pintu, dengan perlahan ku ketuk pintu itu dan ku buka. Mataku melirik kesana kemari mencari seseorang yang akan kutemui. Saat itu aku sedikit bingung karena aku tidak melihatnya di ruangan itu. Untuk sejenak aku berfikir bahwa dia lupa akan janjinya kemarin sore kepadaku. Tapi ,ku langkahkan kaki ku untuk memasuki ruangan itu, berharap dia akan datang dan ingat janjinya. Tak lama kemudian, aku mendengar suara seseorang memanggilku. Seketika aku menoleh kebelakang dan melihat seseorang dengan tubuh yang tinggi dengan kulitnya yang  putih sudah ada di depan ku dengan senyum kecil di wajahnya. Aku melangkah kearahnya yang sepertinya sudah memperhatikan ku sejak aku masuk tadi. Kemudian dengan lembut dia berkata "Kau sangat lucu saat sedang menunggu..." ,dengan sedikit tertawa dia menjelaskan bahwa dia sejak tadi sudah berjalan mengikutiku dari awal aku memasuki lorong hingga aku sampai diruangan ini. Betapa malunya aku mengetahui itu, mengingat aku berbicara sendiri saat berjalan hingga sampai diruangan ini.

Dia pun langsung memintaku untuk duduk disampingnya. Di depan sebuah piano berwarna putih. Jari jemarinya perlahan menyentuh tuns piano yang membuat nada-nada yang indah. Aku tidak pernah berhenti merasa kagum saat aku melihatnya memainkan pianonya. Itu lah sebabnya mengapa aku memintanya mengajariku bermain piano. Dika sudah 12 tahun bermain piano, ya...namanya adalah Dika. Bukan hanya sudah sangat lama belajar piano, tetapi setiap nada yang keluar sangat menyentuh hati para pendengarnya. Karena dika bermain piano dengan menggunakan perasaan dan hati, itu caranya menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Dika selalu membuatku kagum,bukan hanya dengan keahliannya tetapi juga dengan sifatnya yang ramah dan baik membuat dia disenangi banyak orang. Dika mulai mengenalkan aku pada nada-nada dasar. Latihan pertamaku sungghuh meyenangkan, meski aku sangat awam dengan piano. Tapi dika meyakinkan ku kalau aku bisa belajar piano dengan baik. Latihan demi latihan ku lalui bersamanya, meski kadang aku berfikir lelah karena menurutku itu sulit.

Tidak terasa sudah 6 bulan aku belajar piano. Dika bilang aku termasuk murid yang pandai karena dapat belajar dengan cepat. Sampai akhirnya aku dibuatkan sebuah lagu sebagai hadiah karena aku sudah lancar dalam bermain piano. Saat aku mendengarkannya perasaan senang itu secara tak sadar membuat ku meneteskan air mata. Sampai-sampai dika mengejekku karena aku menangis. Kejadian hari ini sungguh membuat aku merasa senang. Besok dika berjanji akan mengajakku pergi ke suatu tempat setelah pulang latihan.

Aku sangat tidak sabar sampai-sampai aku terus mengirimkan pesan menanyakan soal latihan hari ini. Saat aku bersiap untuk pergi ke tempat latihan,tiba-tiba telfonku berdering. Betapa kagetnya saat aku mendapatkan kabar bahwa dika kecelakaan dan sekarang ada dirumah sakit. Tanpa berfikir panjang akupun segera pergi kerumah sakit. Aku melihat dika yang akan masuk keruang operasi. Satu jam berlalu, akhirnya dokter keluar dari ruang operasi. Setelah menunggu selama 3 jam dokter akhirnya mengizinkan aku untuk masuk ke dalam melihat dika. Dika pun sadar, aku sangat bersyukur karena dika sekarang sudah sadar dan aku berharap dika bisa cepat pulih.  Dua hari kemudian aku pergi kerumah sakit, dan aku melihat dika yang biasanya selalu ceria tapi kali ini seperti memendam sebuah masalah. Aku sudah mencoba bertanya,tetap dia selalu bilang baik-baik saja. Beberapa hari kemudian dika dipebolehkan pulang oleh dokter. Setelah hari itu, tempat latihannya adalah rumah dika. Dika sangat bersemangat sekali, bahkan sampai membua sebuah daftar lagu yang harus dia ajarkan kepadaku. Dika memberitahukan kepadaku bahwa dika telah mendaftarkan aku untuk mengikuti sebuah perlombaan. aku senang dika sudah kembali seperti dulu, dika yang selalu ceria. Beberapa hari ini latihan ku sangatlah padat. hingga akhirnya dika mempunyaI ide untuk mebuat sebuah video kami berdua sedang memainkan lagu ciptaanya. awalnya aku takut karena kemampuanku masih jauh dibawah dia,tapi dika terus membuat aku termotifasi. Satu minggu sebelum perlombaanku di adakan, tiba-tiba aku melihat dika yang sedang duduk di sebelah pianonya merasa kesakitan. Aku membawa dika pergi kerumah sakit. Dan betapa terkejutnya aku saat mengetahui bahwa operasi yang dika lakukan saat kecelakaan dulu itu gagal, dan berdampak pada kesehatannya sekarang ,Dika sendiri sudah mengetahinya tetapi tidak mau memberitahukannya kepadaku. Dokter bilang kemungkinan dika akan sulit untuk bisa bermain piano seperti dulu, karena dika terancam lumpuh. Aku sempat ingin mundur dari perlombaan karena aku ingin merawat dika. Tetap dika tidak mengizinkan aku untuk mundur dari perlombaan itu, Dika terus menerus mendukungku, memberikan semangat dan latihan meski dia sedang terbaring di rumah sakit.

Melihat semangat Dika, akupun mulai bangkit dan semnagatku mulai kembali lagi, aku berjaji tidak akan mengecewakan dika dan akan memberikan yang terbaik untuk dika yang sudah membuatku percaya diri dan membuat ku bisa semangat lagi.

Hari itupun tiba, aku sudah sangat bersemangat dan aku berharap dapat memberikan yang terbaik agar aku bisa memberika hadiah kepada Dika. Saat aku diatas panggung, aku membayangkan dika ada didepan ku dan sedang memperhatikan aku. Awalnya aku gugup, tapi perlahan senyuman dika terbayang dan aku mulai memainkan piano. tak terasa musik yang aku mainkan hampir berakhir. Aku menutup mata, terdengar suara ramai tepuk tangan dari penonton yang hadir. Aku berhasil membuat para juri terkesan dengan permainan piano ku, Penonton yang hadir pun begitu. Pertama kali aku mengikuti lomba ,pertama kali juga aku mendapatkan juara pertama. Ini akan aku hadiahkan untuk dika. Begitu selesai aku segera pergi kerumah sakit. saat sampai diruangan dika,aku bingung kenapa dia tidak ada. Akhirnya akupun menanyakan kepada perawat,ternyata dika dipindahkan keruang lain. sedikit-demisedikit langkahku mulai melambat,Saat aku tiba diruangan tempat dika, air mataku menetes melihat dika yang sebelumnya sudah baik-baik saja sekarang kondisinya memburuk dan membuat dika taksadarkan diri. Aku masuk keruangan itu, ku hapus air mataku dan ku genggam tangan dika yang mulai terasa dingin. Kuletakkan tropi di meja samping tempat tidurnya.

 Lalu aku mengambil telepon ku, Kuputar lagu saat aku tampil diatas panggung. Sebelumnya aku sudah meminta seseorang untuk merekam pertunjukan ku. Alunan nada yang keluar kuperdengarkan kepada dika. sampai akhirnya dika menghmbuskan nafas teakhirnya dengan senyuman setelah matanya membuka kemudian menutup kembali untuk yang terakhir kalinya. terimakasih Dika untuk semuanya yang telah kau ajarkan, terimakasih sudah sabar mengajariku hal-hal baru dan tak berhenti membangkitkan semangatku.


Semoga kau tenang disana...

Senin, 07 Desember 2015

Puisi

 
Terimakasih...



Seorang Laki-laki perkasa bagai gatotkaca
Dengan tangan tangguh yang selalu menjadi pelindung
Dengan sorot mata tajam 
Dengan suara yang sangat berwibawa
          Seorang wanita cantik dengan rambut halus bagai sutra
          Dengan pelukan yang hangat
          Yang selalu menyayangi dengan kelembutannya
          Menasehati dengan kesabarannya
Ya aku bangga memiliki kalian
Dua orang yang sangat mencintai ku
Yang sangat menyayangiku
Dan selalu memaafkan apapun salahku
           Terimakasih untukmu ibu
           Terimakasih untukmu ayah
           Kalian adalah sumber semangat
           Kalian adalah sumber kebahagiaanku 

Menu sehat favorit keluarga

Menu Favorit Keluarga :Bebecek Daging Iga

Bebecek daging siap di sajikan